HOME Official Website About Raja Fresh

Penetapan Harga Jual

Jumat, 22 Januari 2010

STRATEGI PENETAPAN HARGA JUAL
Harga barang menjadi sesuatu yang sangat penting, artinya bila harga
barang terlalu mahal dapat mengakibatkan barang menjadi kurang laku, dan
sebaliknya bila menjual terlalu murah, keuntungan yang didapat menjadi
berkurang. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga suatu barang
seperti :
1. Tingkat penghasilan konsumen
2. Kepribadian dari individu konsumen
3. Desakan waktu yang dialami oleh konsumen
4. Besarnya pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh konsumen

Hubungan antar harga dan mutu barang
Banyak konsumen beranggapan bahwa harga barang yang tinggi identik
dengan mutu yang tinggi. Demikian pula sebaliknya, mutu barang yang tinggi
cenderung diikuti oleh harga yang mahal. Dalam menetapkan harga yang tinggi
atau mahal, para pengecer biasanya menonjolkan reputasi produk, nama merk,
perwujudan fisik dari barang tersebut seperti wana dan bentuk. Jika menetapkan
harga barang yang murah, maka perbedaan harga dengan pesaing harga harus
ditonjolkan. Dengan demikian, berarti ada hubungan antara suatu barang
dengan kualitas barang tersebut. Maksudnya adalah bahwa harga suatu barang
sesuai dengan mutunya, dan mutu barang sesuai dengan harganya. Sehingga
kita dapat menetapkan harga sesuai dengan tingkat mutu barang.

Saran-saran Penetapan Harga
1. Untuk mempertahankan atau memperbesar pangsa pasar
Jika harga yang ditetapkan cukup menarik pembeli, maka kemungkinan
besar pembeli tidak akan lari ke pedagang lain. Mereka akan selalu kembali
Minishop Management
Workshop Selling and Finance
ke toko kita. Ini merupakan salah satu cara untuk mempertahankan pembeli.
Bahkan tidak tertutup kemungkinan harga jual tersebut dapat menarik
pembeli baru.
2. Untuk mempercepat masuknya uang tunai
Jika terdapat masalah di dalam arus keluar masuknya uang atau kekurangan
uang tunai, maka dengan penetapan harga yang tepat masalah tersebut dapat
teratasi.
3. Untuk dapat bertahan dalam persaingan
Ketepatan dalam strategi harga diharapkan dapat mempertahankan
kelangsungan usaha
4. Untuk mempertahankan citra yang menguntungkan
Melalui penetapan harga yang tepat, citra usaha kita dapat dipertahankan
dan bahkan meningkat dimata konsumen
5. Untuk menghabiskan sisa barang musiman (cuci gudang)
6. Untuk meningkatkan jumlah pengunjung pada bulan-bulan sepi.
7. Untuk menakut-nakuti para pesaing potensial untuk masuk.

Strategi Penetapan Harga

1. Penetapan harga yang berpedoman pada biaya
Cara yang ditempuh yaitu dengan menambah prosentase laba dan biaya
Misalnya : Harga Beli = Rp. 1000
Laba 10% = Rp. 100
Biaya = Rp. 25 +
Harga jual = Rp. 1125

2. Penetapan harga cost (cost plus pricing)
Penetapan harga cost plus merupakan praktek dimana harga penjualan suatu
produk ditetapkan dengan jalan menambahkan prosentase tertentu yang
ditetapkan sebelumnya atas biaya produk tersebut.
Minishop Management
Workshop Selling and Finance

Harga jual = Harga pokok + biaya + laba
3. Penetapan harga yang berpedoman pada persaingan
Terdapat beberapa alternatif dalam menghadapi pesaing yaitu dengan
menetapkan harga : di atas harga pesaing, sama dengan harga pesaing atau
di bawah harga pesaing
3.1 Harga di atas harga pesaing dimungkinkan bila :
a. Kelengkapan barang lebih baik, barang-barang lebih eksklusif dan
mode lebih maju (fashionable)
b. Pelayanan lebih baik seperti pengembalian barang secara gratis,
reparasi gratis, dan jaminan barnag rusak bisa dikembalikan
c. Memberikan kenyamanan yang lebih baik kepada konsumen
d. Toko telah memiliki reputasi yang lebih baik.
3.2 Harga sama dengan pesaing
Cara yang paling umum dilakukan oleh para pengecer adalah
menetapkan harga barang yang sesuai dengan harga pasar. Barangbarang
yang ditetapkan harganya dengan cara ini umumnya barangbarang
sehari-hari yang biasanya sudah dihafal oleh konsumen. Strategi
untuk memenangkan persaingan dalam kondisi seperti ini adalah
bersaing dalam pelayanan.
3.3 Harga di bawah harga pesaing
Dalam melakukan strategi dengan menetapkan harga di bawah harga
pesaing, kita harus menyelesaikan penyesuaian dengan menurunkan
biaya operasional, pembatasan jenis-jenis barang, penyediaan sarana fisik
yang lebih sederhana dan lebih sedikit pelayanan –pelayanan pribadi. Hal
ini harus dilakukan untuk mempertahankan laba yang ingin dicapati atau
dipertahankan.
4. Penetapan harga yang berorientasi pada permintaan
Minishop Management
Workshop Selling and Finance
Cara yang ditempuh adalah dengan diskriminasi harga. Sasaran dari
diskriminasi harga ini adalah para pelanggan khusus yang memerlukan
perlakuan khusus. Disamping itu dapat juga diberikan dalam kaitannya
dengan :
a. Kualitas atau bentuk produk tertentu
b. Waktu tertentu
c. Volume penjualan tertentu
5. Harga psikologikal
Harga psikologikal yaitu harga yang diharapkan dapat memberikan efek
psikologis pada konsumen. Taktik yang biasa digunakan adalah sebagai
berikut :
a. Membuat harga ganjil, misalnya Rp. 9990, Rp. 4990
Angka 9 akan memberikan efek lebih murah dari angka sepuluh, angka 4
berkesan lebih murah dari angka 5 meskipun perbedaan harga
sebenarnya Rp. 10 yang relatif tidak begitu berarti
b. Beberapa barang yang digabung jadi satu dan diberi harga yang lebih
murah daripada bila dijual terpisah. Dengan sedikit kerugian bisa menjual
barang lebih banyak
c. Kadang-kadang konsumen mengasumsikan barang mahal adalah barang
bermutu. Dengan menggunakan strategi harga yang tepat, harga barang
yang lebih tinggi disuatu tempat bisa menjual lebih banyak barang
ditempat lain yang harganya lebih murah padahal barangnya sama.
6. Harga Promosi
a. Leader Pricing (harga dijual di bawah harga pasar)
Leader pricing adalah strategi penetapan harga dengan menjual harga
dengan keuntungan yang sangat tipis, sehingga harga di bawah harga
Minishop Management
Workshop Selling and Finance
pasar. Tujuan leader pricing adalah sebagai harga penuntun, agar
konsumen dapat membeli barang lain yang lebih banyak.
b. Loss Leader Pricing (harga di bawah harga pokok)
Strategi ini dilakukan dengan menjual barang di bawah harga pokok
(modal), dengan harapan agar memberikan kesan kepada konsumen
bahwa barang yang dijual ditoko rata-rata harganya murah.
c. Bait pricing (harga umpan yang diturunkan dengan tajam)
Dengan menggunakan strategi ini, barang dijual dengan harga yang
dibanting secara tajam, misalnya barang diturunkan sampai dengan 40%-
50% dari harga semula. Hal ini dimaksudkan untuk meramaikan toko
sekaligus cuci gudang.
d. Special Event Pricing (harga khusus pada waktu-waktu tertentu)
Strategi harga khusus dalam rangka menghadapi hari-hari besar tertentu
dan peristiwa-peristiwa yang penting, seperti : tahun ajaran baru, Natal
dan Tahun Baru, Lebaran dan sebagainya. Tujuannya adalah agar
masyarakat mendapat keringanan dalam merayakan atau mengikuti
harga besar atau peristiwa penting.
e. Diskon Psikologikal
Diskon psikologikal adalah sebuah strategi penetapan harga promosi
dimana penjual menaikkan harganya terlebih dahulu dan kemudian
produk yang bersangkutan ditawarkan dengan harga jauh lebih murah.
Contoh :
Harga sebelumnya Rp. 10.000,00 (padahal Rp. 6000,00)
Harga sekarang Rp. 6.000,00 (harga sebenarnya).

Dedicated to Raja Fresh!!!


9 komentar:

alkatro 23 Januari 2010 pukul 00.02  

sedia salak pondoh dari Sleman juga kan? he he.. wah manajemen pemasarannya dah ahli banget nih.. mantap dah.. Sukses Selalu Rajafresh.. Maju terus n happy weekend :)

nuranuraniku.blogspot.com 23 Januari 2010 pukul 01.56  

salam sobat
tidak masalah ,,mau dijual mahalpun,tetapi kualitanya bagus,,
betul kan mba?
dari pada murah harganya tetapi buruk kualitanya,,cepat busuk,rusak,dll.

nuranuraniku.blogspot.com 23 Januari 2010 pukul 01.58  

iya mba..anak2 saya sekolah disana.
trims ya mba atas kunjungannya ke sana.

RAJA FRESH 25 Januari 2010 pukul 17.17  

@jiox: tentunya mas
@nura: betul sekali, tp sejauh mana penetapan harga itu jg harus di manage

harto 25 Januari 2010 pukul 19.50  

waaah asyik juga niiih belajar lagiii, berkunjung kemari dapat ilmu dagang siiip.

biasanya consumen yang dilihat harganya duluuu niih, masalah kwalitas nomor kesekianlah. ini sering juga saya perhatiin di masyarakat sekarang ini.

Sukses selalu untuk Raja Fresh.

Indonesia Java International Destination | Leader Street 25 Januari 2010 pukul 23.13  

penentuan harga harus di dasarkan pangsa pasar. Sedikit untung per satuan dikalikan banyak permintaan kan lebih OK. Banyak permintaan artinya konsumen membeludak. tapi jika sebaliknya gmn?. harga tinggi konsumen rendah!!!

raja fresh 26 Januari 2010 pukul 03.06  

@all: benar sekali, sering kita lengah dengan penentuan harga tanpa survey pangsa yang kita bidik dan survey demografi jg perlu. Harga tinggi jg harus ada limit, jangan sampai kebablasan dengan menghalalkan berbagai macam alasan tanpa usaha untuk mencapai solusi/ alternative yang lain!

Johnson Manurung 28 Januari 2010 pukul 02.33  

informasinya sangat menarik dan bermanfaat, thanks ya sahabat, salam sukses selalu.

Posting Komentar

Visitor

About This Blog

Link Exchange

<a href="http://rajafresh.blogspot.com//" target="_blank"><span style="font-weight:bold;"><u>Raja Fresh</u><br/ >

Banner exchange

<a href="http://rajafresh.blogspot.com"target="_blank"><img border="0" alt="Banner Raja Fresh" src="http://i736.photobucket.com/albums/xx5/aryosp/cooltext437654893.png"/></a>

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP